Cara Membuat Opening Cerita yang Menarik
Opening cerita adalah hal yang sangat krusial dalam menentukan menarik tidaknya sebuah cerita. Istilahnya, opening cerita merupakan sebuah ujung tombak dalam keberhasilan. Bila opening atau pembukaan ceritanya menarik, pembaca akan semakin tertarik dan bisa saja mencap cerita itu sebagai cerita yang bagus.
Namun, kalau pembukaan cerita diisi dengan opening yang klise, apa kata pembaca? Mereka bukan tidak mungkin bisa saja memaki dan mencela.

Berbicara tentang opening klise atau opening yang terlalu sering dipakai, ada berbagai macam opening seperti ini yang harus dihindari. Selain tidak dibenarkan, opening klise membuat sebuah cerita akan memiliki alur yang lambat, hambar, membosankan, dan tentunya bertele-tele.
Beberapa Contoh Opening Klise
Berikut adalah macam-macam opening atau pembukaan cerita yang klise yang tentunya tidak banget untuk ditiru.
1). Opening Bangun Pagi
Sadar atau tidak, opening semacam ini adalah opening yang klise. Sudah terlalu banyak. Istilahnya mainstream. Cobalah mencari hal baru. Pembukaan bangun pagi memang yang paling gampang untuk dibuat karena sudah sering dipraktekan setiap hari.
Jadi, dalam mendeskripsikannya pun tergolong mudah. Namun, siapa yang mau menghabiskan waktunya hanya untuk membaca adegan bangun pagi, mandi, sarapan, bercanda dengan orang rumah, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas pergi sekolah atau pergi ke tempat lainnya.
Sangat membosankan dan sangat mudah untuk ditebak bukan? Padahal, untuk menjadi seorang penulis yang handal, cerita jangan sampai mudah ditebak oleh pembaca. Jadi, kurangi dalam memakai opening ini. Bisa dipercepat atau langsung tembak saja inti cerita.
2). Opening Dengan Pemaparan Deskripsi Tokoh yang Sangat Over
Beni adalah orang kaya. Dia punya badan yang tinggi, kulit putih, dan rambut yang keren.
Ayu adalah orang yang cantik. Dia mempunyai rambut yang panjang, mata bulat, alis berombak seperti dataran Planet Mars, dan dia mempunyai senyum lebar selebar jamban toilet umum.
Pernah baca opening seperti contoh di atas? Kalau pernah, saya harap, Anda tidak naik darah karena opening seperti itu SANGAT ANEH. Jangan sampai satu bab hanya dihabiskan dengan memaparkan tiap detail ciri fisik tokoh.
Ciri fisik tokoh, bisa pembaca kenali lewat pengembangan dialog dari tokoh satu ke tokoh lainnya. Selain dari pengembangan dialog juga dari kekuatan emosi setiap tokoh yang ada dalam satu cerita. Bukan memaparkannya secara gamblang di awal cerita, tetapi ia mengalir layaknya air dalam desiran tiap kata yang penulis coba rangkai.
Nah, itulah contoh opening klise yang harus dihindari. Untuk opening klise yang nomor satu, masih bisa dapat ampun kalau si penulis bisa mengemasnya dengan baik lewat pemilihan diksi yang apik dan tentunya harus mengalami percepatan scane.
Namun, untuk para pemula, tidak disarankan memakai opening ini. Takutnya nanti mengulang kesalahan yang sama dan tidak bisa memperbaiki opening seperti ini menjadi lebih baik. Adapun opening klise nomor dua, sudah tidak ada ampun lagi untuk itu.
Cara Membuat Opening Cerita yang Menarik
Lalu, bagaimana Cara Membuat Opening Cerita yang Menarik? Caranya cukup mudah. Berikut tiga hal penting yang harus dipahami.
1). Buat Narasi yang Bisa Memancing Rasa Penasaran
Cara pertama adalah dengan membuat narasi yang kiranya bisa memancing rasa penasaran para pembaca. Timbul pertanyaan kecil lagi mengenai bagaimana cara menarik rasa penasaran pembaca lewat narasi? Untuk itu, buatlah narasi yang berbicara tentang konflik.
Pembaca lebih suka dan lebih penasaran kalau opening cerita langsung disuguhkan dengan konflik. Lewat narasi, bisa memikat rasa penasaran para pembaca. tentunya narasi yang mengajak pembaca atau narasi yang berbicara tentang konflik. Jangan narasi berat yang pembaca sendiri, tidak tahu maksudnya dan akan dibawa ke mana alur cerita.
Kelamnya malam, membuat jarak penglihatan berkurang. Luka robek di kaki bahkan tidak lagi terlihat. Pikirannya hanya tertuju pada mahkluk besar yang sedari tadi mengejar.
Bagaimana? Apakah ada rasa penasaran di benak setelah membaca paragraf pembuka cerita di atas? Pasti muncul pertanyaan di benak tentang apa yang sebenarnya terjadi. Siapa mahkluk besar itu, kenapa ada luka robek di kaki, dan kenapa dengan malam hari?
2). Gunakan Prolog
Prolog bisa membantu mendongkrak rasa penasaran pembaca. Ya, karena itu merupakan tujuan utama dari prolog itu sendiri. Namun, menggunakan prolog tidak selamanya baik. Ada satu kecemasan besar yang perlu digali lagi bagaimana solusinya.
Tentang prolog yang lebih menarik ketimbang isi cerita. Ini juga hal yang salah. Prolognya bagus, menarik, tetapi isi ceritanya kurang menarik. Pembaca serasa tertipu. Bagi yang baru belajar menulis, lebih baik menggunakan cara ketiga berikut ini.
3). Kurang Mahir Membuat Narasi Pada Opening, Bisa Ganti Dengan Dialog
Yap. Bagi yang kesulitan merangkai kata-kata, bisa menggunakan dialog salah satu tokoh untuk mengawali cerita. Kembali lagi, gunakan dialog yang mampu memancing rasa penasaran pembaca. Misalnya seperti ini.
“Tolong, jangan lakukan itu pada anakku.”
“Kami tidak peduli.”
Nah, di atas adalah contoh opening mengandalkan dialog. Apakah mampu membuat rasa penasaran?
Itulah Cara Membuat Opening Cerita yang Menarik. Semoga bisa dipahami dan membawa manfaat tersendiri. Intinya, selalu giat belajar dan melatih diri untuk terus menulis opening atau pembukaan cerita yang kiranya menarik.
Sudahkah kamu membagikan sesuatu yang bermanfaat hari ini? Kalau belum, silakan bagikan tulisan ini kepada orang yang mungkin membutuhkannya.
Posting Komentar untuk "Cara Membuat Opening Cerita yang Menarik"